Secara etimologi (asal usul kata), pendidikan berasal dari kata education (Inggris), kemudian dalam bahasa Latin dipakai kata “ducere” artinya membimbing.
Berdasarkan arti etimologi ini, pendidikan dapat kita maknai dalam pengertian “usaha membimbing ke luar.” Usaha ini tentunya didasarkan pada kesadaran dan dalam perencanaan dan pelaksanaannya bersifat sistematis dan berlangsung secara berkelanajutan dengan maksud untuk mewariskan pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai serta ketrampilan-ketrampilan yang menolong (memperlengkapi anak) dalam kehidupannya di masyarakat.
Bila arti etimologi di atas kita hubungkan dengan Kristen maka pendidikan Kristen atau Pendidikan Agama Kristen diartikan usaha sadar, terstruktur (sistematis) yang bertujuan memberi perubahan kepada anak dalam kemampuan berpikir (pengetahuan), kemampuan sikap dan ketrampilannya yang didasarkan pada nilai-nilai Kristen yang bersumber dari Alkitab sehingga menolong anak untuk mampu hidup dalam masyarakat.
Jadi, pendidikan Kristen atau Pendidikan Agama Kristen di keluarga, Gereja dan Sekolah Formal (Swasta dan negeri) adalah pendidikan yang didasarkan pada upaya ilahi (tindakan Allah Tritunggal) yang mengajar melalui atau mengajar langsung kepada anak didik (dari berbagai tingkat usia) agar mengalami perubahan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Allah adalah pendidik utama dan pertama yang dapat mengajar umat-Nya melalui firman-Nya yang tertulis, tetapi Allah Tritunggal juga dapat mengajar melalui para orangtua Kristen, para guru di sekolah. Oleh karena itu maka siapapun yang terlibat dalam mengajar dan mendidik secara iman Kristen berarti bersedia memberi dirinya agar Allah Tringgal mengajar anak didik melalui para orangtua, khususnya para guru di sekolah.
Pendidikan adalah perantara antara tindakan ilahi kepada peserta didik dari berbagai tingkat usia (Anak, Remaja, Pemuda, Dewasa dan Lanjut usia).
Bila kita terlibat dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah maka kita harus memahami bahwa Allah Tritunggal mengajar melalui kita kepada peserta didik agar peserta didik mengalami perubahan kogniti, afektif dan psikomotorik yang sesuai dengan firman-Nya dalam Alkitab.
Pendidikan sebagaimana yang dimaksud di atas berlangsung di keluarga, Gereja dan Sekolah.
Jadi, pendidikan Kristen atau Pendidikan Agama Kristen di keluarga, Gereja dan Sekolah Formal (Swasta dan negeri) adalah pendidikan yang didasarkan pada upaya ilahi (tindakan Allah Tritunggal) yang mengajar melalui atau mengajar langsung kepada anak didik (dari berbagai tingkat usia) agar mengalami perubahan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Allah adalah pendidik utama dan pertama yang dapat mengajar umat-Nya melalui firman-Nya yang tertulis, tetapi Allah Tritunggal juga dapat mengajar melalui para orangtua Kristen, para guru di sekolah. Oleh karena itu maka siapapun yang terlibat dalam mengajar dan mendidik secara iman Kristen berarti bersedia memberi dirinya agar Allah Tringgal mengajar anak didik melalui para orangtua, khususnya para guru di sekolah.
Pendidikan adalah perantara antara tindakan ilahi kepada peserta didik dari berbagai tingkat usia (Anak, Remaja, Pemuda, Dewasa dan Lanjut usia).
Bila kita terlibat dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah maka kita harus memahami bahwa Allah Tritunggal mengajar melalui kita kepada peserta didik agar peserta didik mengalami perubahan kogniti, afektif dan psikomotorik yang sesuai dengan firman-Nya dalam Alkitab.
Pendidikan sebagaimana yang dimaksud di atas berlangsung di keluarga, Gereja dan Sekolah.
Apa pengertian Anda tentang Pendidikan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen?
Abraham
ReplyDelete