Template Pendidikan Kristen

[Update 2020] Mereka yang punya passion di bidang Pendidikan tentu menghabiskan beberapa jam dalam kegiatan pendidikan terstruktur di sekolah seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan SMK mulai pukul 07 - 15.00 atau jam masuk mengajar bisa berbeda-beda. Selain itu pada tingkat perguruan tinggi, para para dosen menghabiskan beberapa jam untuk memberi kuliah dan mengadakan tugas lainnya yang berhubungan dengan tridarma perguruan tinggi. Keputusan hidup untuk membaktikan diri dalam pendidikan tentu membuka peluang untuk berkarya melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan bidang yang ditekuni. Salah satu media itu yakni website. Ada website yang berbayar atau profesional dan ada pula website atau situs yang bersifat free seperti blog. Para pendidik dapat menggunakan blog dengan memilih template khusus yang berhubungan dengan pendidikan. Dengan memilih template pendidikan, kita membuat situs berbasis blog yang tampil secara profesional.

Blog ini dibuat untuk memposting hal-hal yang berhubungan dengan "pengetahuan yang benar" tentang Pendidikan Agama Kristen dengan menggunakan blogspot sebagai media online. Lalu judul yang saya beri untuk blog ini yakni "Pendidikan Kristen", sedangkan alamat blog yaitu "dinamika Pendidikan Kristen" dengan domain dan hosting dari Blogspot.com
Saya memilih platform blogspot karena sangat mudah menggunakannya, kita dapat membuat tampilan blog lebih profesional dalam penampilan dengan menggunakan template blogger.

Penggunakan template blogger yang cermat akan membuat blog kita seperti blog profesional. Coba Anda perhatikan tampilan blog "Pendidikan Kristen" yang sedang anda kunjungi dan bandingkan dengan situs berbayar dari sisi penampilan situs. Tentu penampilan blog Pendidikan Kristen tidak kalah dengan penampilan situs berbayar. Saya sendiri senang menggunakan template ini, bahkan karena demikian senang maka saya memuji TUHAN Yesus, tindakan memuji TUHAN Yesus atas pemanfaatan sebuah template blogger dalam blog ini saya lakukan dalam halaman blog tentang Puji Tuhan Yesus. Silakan kunjungi laman berikut ini.

Praise The Lord Jesus


Tampilan blog ini sangat elegan karena menggunakan template blog pihak ketiga atau yang sering disebut "template blogger" dari template Bayna Fast, ada yang free dan Premium. Dengan menggunakan template blogger maka blog saya terlihat sangat baik dalam penampilan berikut ini.

Jika Anda hendak membuat tampilan blog anda lebih profesional dalam hal penampilannya maka anda dapat menggunakan template blogger. Ada yang fersi gratis dan ada pula yang berbayar. Tentu untuk langkah awal kita gunakan yang free dulu. Bila kita sudah mantap dalam menggunakan template maka kita dapat membeli kepada pemilik template. Template yang saya pakai ini adalah template dari "templatemark". Pembayaran dapat dilakukan melalui paypal. Namun saya belum melakukan itu karena saya masih menggunakan template fersi free download.

Ada juga sarana pembayaran melalui kartu kredit namun saya sangat hati hati menggunakan kartu kredit karena takut salah dipakai oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Pemilik template ini memang menyediakan pilihan pembayaran melalui kartu kredit dan paypal. Hanya saja saya belum berani menggunakan kartu kredit karena tidak ingin kartu kredit salah dimanfaatkan oleh orang-orang yang bukan pemilik templatemark.

Tujuan Pendidikan Agama Kristen Menurut John Calvin

Teori Pendidikan Umum sebagaimana yang kita kenal yaitu memulai pendidikan dengan menetukan tujuan. Tujuan itu menjadi arah prose belajar mengajar. Tanpa rumusan tujuan yang jelas dalam proses belajar dan mengajar maka kegiatan berlangsung tanpa arah. Itulah sebabnya perlu ada rumusan tujuan pengajaran. Namun mesti dikatakan bahwa sebelum pendidikan modern berusaha merumuskan betapa pentingnya tujuan pendidikan, para reformator gereja juga berusaha merumuskan tujuan pendidikan Kristen. Salah satunya John Calvin, seorang reformator gereja yang terkenal dalam teologi predestinasi yang tentunya mempengaruhi praktik PAK. Salah satu ciri khas Cavin yakni pendidikan Kristen yang bersumber dari Alkitab. Beriut rumusan tujuan oleh John Calvin.





Tujuan Pendidikan Agama Kristen Menurut John Calvin. Bagi mereka yang sedang menyusun skripsi, tesis dan disertasi di sekitar variabel Pendidikan AGama Kristen, pastilah sedang mencari informasi tentang variabel-variabel PAK yang lahir dari pemikiran teologi para reformator dan dipraktikan serta dikembangkan dalam dunia Pendidikan AGama Kristen sepanjang masa. Salah satu reformator yang menaruh perhatian pada Pendidikan AGama Kristen yaitu John Calvin.

Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Sumber Gambar: Pixabay


Dalam Robert R.Boehlke (1994:414), rumusan John Calvin tentang tujuan Pendidikan Agama Kristen didasarkan pada Efesus 4:11-16, dengan demikian:
tujuan Pendidikan Agama Kristen ialah mendidik semua putra-putri sang Ibu (gereja)agar mereka, - dilibatkan dalam penelaan Alkitab secara cerdas sebagaimana dibimbing oleh Roh Kudus, - diajar mengambil bagian dalam kebaktian serta mencari keesaan gereja, - diperlengkapi memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa Yesus Kristus dalam gelanggang pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggungjawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.

Warga Pendidikan Agama Kristen dalam rumusan tujuan John Calvin sudah jelas bahwa mereka yang disebut "Putra dan Putri Gereja, dengan kata lain Calvin hendak menegaskan bahwa mereka yang patut ada dalam proses Pendidikan Agama Kristen yaitu semua orang percaya kepada Yesus Kristus yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dari segala usia. Dikatakan demikian karena Calvin tidak menggolongan berdasarkan umur.
Dalam buku yang saya sebutkan di atas, warga Pendidikan AGama Kristen itu terdiri atas 4 golongan (Boehlke, 1994:415-416), yaitu:

1. Anak didik. Anak didik yang dimaksudkan Calvin pada kelompok pertama kita tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang usia. Artinya yang dimaksud dengan anak didik disini tidak didasarkan pada pengelompokkan usia. Apakah ada garis pemisah yang jelas antara anak-anak dengan kaum muda. Sampai disini, cukuplah dikatakan bahwa kelompok pertama dari para pelajar yang ikut dalam Pendidikan Agama Kristen yaitu "anak didik". Apakah anak didik merupakan sebuah istilah teknis teologis yang dipakai oleh Calvin untuk menunjukkkan siapakan orang percaya di hadapan Allah. Apakah Calvin hendak menyatakan bahwa dengan istilah "anak didik" adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus, yang oleh kepercayaan ini mereka mendapat status sebagai "anak" sehingga dalam hubungan dengan Pendidikan Kristen, mereka adalah "anak didik". Boleh jadi kaum muda juga masuk dalam kategori yang pertama. Dalam peraturan gereja seperti yang dikeluarkan Sinode dan kota praja Jenewa tahun 1547, bahwa setiap pendeta melayani jemaat anak-anak melalui katekisasi dan jemaat dewasa yang dilayani melalui kebaktian umum dengan Khotbah.

2. Peserta di sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi
3. Kaum Dewasa
4. Golongan pendeta dan pengajar
Keempat golongan di atas berdasarkan kesimpulan dan disistematisasi oleh penulis. Artinya informasi dalam buku Boehlke memang tidak mengurutkan putra putri gereja yang menjadi warga Pendidikan Agama Kristen dalam urutan 4 kelompok yang saya buat di atas. Walaupun begitu sebutan-sebutan tentang 4 kelompok itu ada dalam uraian Boehlke tentang Tujuan PAK kepada Putra-Putri Gereja.

Terlepas dari urutan-uratan mana yang paling benar dari 4 kategori pelajar yang dikemukakan oleh Cavin, yang olehnya ditujukan pendidikan Agama Kristen yang didasarkan pada tujuan sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, kita melihat terperinci elemen tujuan PAK Menurut John Calvin





Pertam, didikan yang bersumber pada Alkitab. Tujuan rumusan PAK ini tentu sangat jelas. Siapapun yang mengajar putra-putri gereja, maka pengajaran harus diarahkan pada tujuan yaitu mendidik putra dan putri agar melibatkan diri dalam penelaan Alkitab. Putra dan Putri Gereja ilibatkan dalam penelaan Alkitab secara cerdas sesuai bimbingan Roh Kudus. Jadi, tujuan yang pertama yaitu pelajar PAK menelaah Alkitab secara cerdas dalam bimbingan ROh Kudus. Mereka tidak boleh menjadi warga yang hanya mendengarkan tetapi ikut terlibat dalam penelaan Alkitab yang dilakukan secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah rasioonal dalam bimbingan Roh Kudus. Istilahnya PA secara cerdas jangan PA asal-asalan.

Kedua, diajar mengambil bagian dalam kebaktian dan mencari keesaan gereja. Pengajar PAK harus berusaha untuk membimbing putra-putri gereja agar ikut dalam kebaktian, mereka yang tidak megikuti ibadah terkena disiplin. Putra Putri gereja harus ikut kebaktian pada hari Minggu dan hari-hari lainnya. Selain itu, putra dan putri gereja diajar untuk mempersatukan gereja (keesaan gereja) dan bukan meisahkan gereja, memecahkan gereja dan mendirikan gereja baru.
Ketiga, diajar untuk diperlengkapi memilih cara-cara atau metode-metode mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari. Tujuan PAK yang berikut yaitu mengajarkan peserta didik dalam PAK untuk menghidupi isi imannya dalam kehidupan sehari-hari (menguduskan diri setiap hari), melakukan perbuatan baik agar nama Bapa dipermuliakan.

Keempat, bagian terakhir dari rumusan tujuan PAK oleh Calvin yaitu, para pelajar hidup bertanggungjawab dibawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus. Bagian ini menunjukkan teologi John Calvin yang berporos pada kedaulatan Allah, teologi yang melatar belakangi rumusan ini yaitu teologi yang berporos kepada Allah, sementara Marthin Luther, teologinya berporos pada Kristus. Dalam rumusan tujuan ini, Calvin menekankan tentang kedaulatan Allah atas kepercayaan akan keselamatan yang dijalani dalam kehidupan sehri-hari, Allah dalam kedaulatan-Nya telah memilih sebagian orang untuk menjadi pelajar Pendidikan Agama Kristen. kehodupan yang dijalani sebagai orang yang diselamatkan adalah kehidupan karena predestinasi yang didasarkan pada kedaulatan Allah. Perhatikan ungkapan "mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus (Predestinasi). Kita tidak tahu siapa yang dipredestinasikan dalam konteks pelajar Pendidikan Agama Kristen. Mereka yang mengikuti PAK adalah mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus, saya menyebutnya dengan ungkapan: "Predestinasi dalam warga Pendidikan Kristen".
Bila ada yang hendak meneliti maka silakan saja dengan rumusan variabel: "Predestinasi dalam Para Pelajar Pendidikan Agama Kristen" dan variabel lainnya.

John Calvin mempunyai katekismus Jenewa, katekismus ini disusun oleh Calvin, didalam katekismus ini salah satunya mengisahkan tentang perlunya anak-anak dididik secara benar dalam ajaran Kristen. Di buka sekolah-sekolah seperti di Jenewa mulai dari taraf sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. Misalnya tahun 1559 dibuka akademi yang mempersiapkan pemimpin-pemimpin masyarakat, khususnya pelayanan gereja. Ada sekolah yang disebut schola privata atau sekolah persiapan dan Schola publica yang merupakan kombinasi SMA kelas III dan perguruan tinggi (Ibid,416)
Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti yang dirumuskan John Calvin, ada pengajar Pendidikan Agama Kristen yang berusaha bersama para pelajar dalam mencapai tujuan PAK.

Para Pengajar Pendidikan Agama Kristen terdiri dari:

1. Pengajar paling utama yaitu Allah. Allah adalah pengaar utama dan pertama. Penekanan ini dipengaruhi oleh pemahaman teologi Cavin tentang kedaulatan Allah. Dengan begitu, tidak heran bila Cavin menempatkan bagian utama dan pertama dalam hal pengajar yaitu TUHAN Allah. Berdasarkan penekanan ini, Calvin menyatakan bahwa para pengajar ditugaskan melayani firman Allah, bahkan Calvin dikenal sebagai "Pelayan Firman Allah" (Ibid, 417). Di daerah saya, ada yang mendapat pelatihan khusus selama 1 tahun dalam bentuk sekolah dan mereka kemudian ditabiskan menjadi pelayan firman Tuhan dengan gelar PFA dibelakang nama mereka, misalnya John Muanley, PFA.

Kita mengenal Tuhan melalui firman TUHAN maka sebenarnya kita adalah pelayan firman Allah. Oleh karena kita adalah pelayan firman Allah maka perlu mengajarkan isi Alkitab secara benar kepada peserta didik dalam Pendidikan Agama Kristen. Allah mengajar melalui firman-Nya (Alkitab sebagai firman tertulis).

2. Pendeta sebagai guru. Ketika pendeta memberitakan Firman Allah maka ia bertindak sebagai seorang guru. Jabatan ini adalah mereka yang melakukan pemberitaan firman Allah di gereja melalui khotbah. Dalam hal ini seseorang bertindak sebagai guru. Maksudnya seorang pelayan yang melayani Jemaat Melalui Pemberitaan Firman maka ia bertindak sebagai guru.
3. Mereka yang dipersiapkan di akademi atau perguruan tinggi untuk menjabat sebagai guru
4. Gereja. Gereja adalah pengajar bagi warganya.(Ibid, 419)

Semoga bermanfaat

Salam