Keteladanan Hidup Orangtua dalam Keluarga
Keluarga adalah penyelamat dunia. Banyak pasal dalam Alkitab yang dapat dijadikan dasar yang kuat untuk membuktikan bahwa keluarga adalah penyelamat dunia. Keluaran 2 menceritakan tentang kelahiran Musa. Bangsa Israel yang mengalami penindasan oleh bangsa Mesir akhirnya diselamatkan Tuhan melalui Musa. Demikian pula Hakim-hakim 13 menceritakan latar belakang kelahiran Simson yang membawa pembebasan bangsa Israel atas dari penindasan bangsa Filistin. Alkitab selalu menulis proses kelahiran seseorang (bahkan kelahiran Yesus Kristus) untuk menyelamatkan suatu bangsa. Dari beberapa contoh ini dapat disimpulkan bahwa keluarga di mata Tuhan merupakan suatu lembaga yang dipersiapkan untuk menyelamatkan bangsa/dunia, oleh karenanya, orangtua harus berperan maksimal dalam keluarga.
Konsep Keteladan Hidup Orangtua dalam Keluarga
Meniru, dinamis dan berkreasi merupakan karakteristik anak. Pembentukan perilaku anak terjadi melalui peniruan dari apa yang anak saksikan di sekitarnya. Anak selalu terdorong untuk aktif melakukan berbagai aktivitas dalam eksplorasi diri dan lingkungannya. Begitu pula anak selalu aktif untuk melakukan berbagai kegiatan yang mungkin sifatnya baru dan ingin mencoba. Hal itu terjadi karena besarnya dorongan anak untuk mengenal segala sesuatu di lingkungannya.
Berkaitan dengan karakteristik di atas, dalam memberikan pendidikan kepada anak, orangtua hendaknya menjadi sumber keteladanan bagi anak. Anak akan dengan mudah mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya baik melalui perkataan maupun perbuatan; oleh karenanya orangtua harus selalu memberikan contoh hidup sebagai keteladanan baik berupa dorongan maupun motivasi untuk melakukan hal-hal yang positif dan menghindari hal-hal yang negatif.
Mendidik anak merupakan salah satu tugas kewajiban orangtua sebagai konsekwensi dari komitmennya untuk membina rumah tangga melalui pernikahan. Anak yang lahir ke dunia pada hakikatnya merupakan titipan dari Tuhan kepada orangtua untuk dididik dan disiapkan bagi peranannya di masa yang akan datang. Kondisi dan kualitas kehidupan seseorang, khususnya seorang anak di masa yang akan datang sangat bergantung pada sejauh mana orang tua telah menanamkan investasinya melalui teladan hidup bagi anak-anaknya. Orangtua yang akan menikmati kebahagiaan di hari tuanya adalah orangtua yang sejak dini telah memberikan teladan hidup bagi anak-anaknya melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan bermakna.
Anak lahir ke dunia dalam keadaan tidak berdaya, meskipun sebenarnya sudah membawa sejumlah potensi sebagai bekal untuk kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang. Dalam ketidakberdayaan itulah orangtua diharapkan mampu memberikan pengaruh yang bermakna demi perkembangan anak selanjutnya melalui teladan hidup. Kewajiban orangtua juga untuk mengembangkan potensi itu melalui teladan hidup sehingga terbentuk manusia yang utuh. Pada hakikatnya teladan hidup otang tua merupakan suatu usaha sadar dari orangtua untuk mempersiapkan anak bagi peranannya di masa yang akan datang. Keberhasilan atas teladan hidup orangtua akan terlihat dari perwujudan diri anak dalam peranan-peranannya setelah memasuki kehidupan di masa dewasa dan seterusnya.
Jadi, teladan hidup orangtua dalam keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbuatan baik orangtua (ayah dan ibu) yang didasarkan pada terang firman Tuhan (Alkitab) yang patut ditiru anak, karena keteladanan demikian merupakan inti dan fondasi dari upaya pendidikan secara keseluruhan di rumah yang juga mempengaruhi di dunia (lingkungan di mana sang anak berada). Teladan hidup yang baik dalam keluarga akan menjadi fondasi yang kokoh bagi upaya-upaya pendidikan selanjutnya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam hubungannya dengan upaya mencerdaskan anak, teladan hidup dalam keluarga merupakan andalan pertama dan utama bagi upaya menyiapkan anak agar berkembang secara optimal dan bermakna.
0 comments: