1. Pembelajaran tatap muka di kelas.
Model pembelajaran ini sudah, telah dan akan menggunakan pembelajaran tatap muka di kelas (satau pendidikan) dan ruang kuliah (perguruan tinggi). Dalam pendidikan Kristen, seperti yang kita tahu. Pendidikan Agama Kristen di lakukan di ruang-ruang kelas dan ruang kuliah secara tatap muka.
2. Pembelajaran Mandiri secara off line
Pembelajaran ini dilakukan tanpa koneksi internet. Artinya peserta didik telah mendapatkan pelajaran Pendidikan Agama Kristen yang didownload lalu disimpan dalam laptop maupun flashdisk. Peserta dapat melakukan pembelajaran dengan melihat materi yang sudah didownoad
3. Pembelajaran Online
Pendidikan Agama Kristen juga dapat dilakukan secara online. Untuk pembelajaran ini, materi yang dipelajari telah dimuat dalam situs dan dapat diakses di mana saja. Dengan demikian peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya. Saya memiliki sejumlah blog yang saya desain khusus untuk pembelajaran online. Saya membuat bahan ajar online untuk sejumlah mata kuliah yang saya ajar.
Para pendidik Kristen di satuan penddikan seperti di SD, SMP dan SMA/SMK dapat membuat blog dan memposting bahan ajarnya sehingga memudahkan peserta didik belajar secara online.
Bila Guru Agama Kristen melakukan apa yang saya anjurkan maka peserta didik akan belajar Pendidikan Agama Kristen di rumah maupun di tempat lain melalui beberapa gadget, yakni:
1. Laptop
2. Handphone Android
3. iPad
4. Desktop
Pembelajaran online dapat kita lakukan secara baik karena perkembangan teknologi internet. Sekarang saya semakin tertarik dengan memanfaatkan blogspot untuk membuat bahan ajar online. Ada template-template blogger yang kita dapat gunakan sehingga blog tampil secara profesional. Dengan penampilan blog seperti itu, peserta didik dapat tertarik mengikuti pembelajaran online.
Kita memanfaatkan blogspot untuk membuat bahan ajar. Kita tidak perlu biaya pemeliharaan karena semua dijamin oleh blogspot. Kita hanya menggunakan blogspot secara bertanggungjawab. Kita tidak boleh menggunakan blogspot untuk tujuan yang merugikan orang lain.
Bila kita membuat blog sebagai bahan ajar online maka kita harus mengingat komponen-komponen dalam membuat bahan ajar seperti:
Penentuan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator. Sedangkan dalam kurikulum berbasis KKNI, kita mendengar istilah Capaian pembelajaran Lulusan dan beberapa istilah lain. Bagi yang mengajar di SD, SMP, dan SMA akan menggunakan kurikulum 2013 revisi 2019 dan bagi guru Agama Kristen yang mengajar di SMK pasti menggunakan kurikulum berbasis KKNI. Paradigma dari dua kurikulum ini tentu berbeda tetapi saling melengkapi.Penggunaan kurikulum KKNI di SMK bertujuan agar peserta didik di SMK mempunyai kompetensi yang mendasar pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional)
Para peserta didik di SMK dipersiapkan untuk kerja maka mereka harus memiliki kemampuan atau kualifikasi standar. Dengan kualfikasi demikian maka mereka dapat diterima di tempat-tempat kerja seperti di restoral, dan tempat kerja lainnya yang membutuhkan lulusan SMK.
Pembelajaran online dengan menggunakan metode blended learning tetap menggunakan kurikulum yang ditentukan. Misalnya kurikulum K13 revisi 2019, kurikulum berbasis KKNI.
Dengan pembelajaran online metode blended learning, para peserta didik yang kerja sambil kuliah memperoleh kesempatan terbaik untuk melanjutkan studinya tanpa harus meninggalkan kerjanya. Jadi, bekerja sambil kuliah.
Salam
ttd
Dr. Yonas Muanley, M.Th.
Bila ada yang mengutip artiel ini untuk kepentingan karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) tolong cantumkan nama dan link dengan contoh sbb:
Yonas Muanley, Metode Blended Learning Dalam Pendidikan Agama Kristen. https://dinamikapendidikankristen.blogspot.com/2019/08/metode-blended-learning-dalam.html (Diakses, ..../... 2019)
Bila ingin diskusi, silakan telepon saya di: 081388662585
0 comments: