Panggilan Tuhan kepada nabi Yunus merupkan suatu panggilan. khusus yang ditetapkan oleh Allah yang memiliki keunikan tersendiri, dimana ada perbedaan panggilan Tuhan kepada nabi Yunus dengan panggilan Tuhan kepada nabi-nabi yang lain. Dikatakan unik oleh karena panggilan Tuhan yang pertama kepada nabi Yunus, nabi Yunus tidak meresponinya/mentaatinya. Bahkan dengan kehendak dan tindakannya sendiri ia lari dari panggilannya. Dari ketidaktaatan dalam panggilan Tuhan yang pertama akhirnya Tuhan menegur Yunus dengan ketentuan yitu datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus, dan didalam perut ikan itu nabi Yunus masih memiliki hidup meskipun Yunus dalam perut ikan tiga hari tiga malam lamanya.
Panggilan menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini adalah berhubungan dengan panggilan Allah, yaitu suatu tuntutan untuk dikenai sebagai orang kristen. Panggilan tersebut datangnya dari Allah melaiui kabar baik bagi keselamatan dan pengudusan serta iman untuk masuk kedalam kerajaan Allah bagi persekutuan dan pelayanan hidup. Dari pengertian yang dikemukakan diatas, kata “panggilan” berarti ajakan Allah terhadap semua orang percaya untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan tanggungjawab seseorang terhadap penatalayanan.
Dari pernyataan diatas panggilan mengandung hubungan antara, dua pihak yaitu yang memanggil dan yang dipanggil.perlu diketahui bahwa panggilan berbeda dengan perintah, sebab panggilan bersifat ajakan, sedangkan perintah lebih bersifat keharusan atau diwajibkan. Yang memanggil punya maksud tertentu bagi yang dipanggil. Bisa saja menarik, menguntungkan dan tidak segampang mungkin untuk menerima panggilan. Ada panggilan yang bersifat paksaan seperti panggilan untuk menghadap.
Panggilan Tuhan kepada nabi Yunus merupakan panggilan yang menguntungkan, dikatakan menguntungkan oleh karena ia disuruh pergi ke kota Ninewe untuk menyampaikan berita yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi Yunus kepada orang-orang yang ada di kota Ninewe. Panggilan ditujukan kepada orang-orang tertentu, yang lazim dikenal namanya, namun nabi Yunus secara langsung dipanggil oleh Tuhan dengan menyebut namanya (yun 1:2; 3:1). Demikian juga Musa dan Samuel langsung dengan menyebutkan nama mereka (kel 3:4; I Sam 3:4), jadi panggilan bukanlah pengumuman atau suatu hal yang dikhabarkan meialui orang kemudian disampaikan kepada orang yang dipanggil. Panggilan tidak ditujukan kepada sembarang orang atau kesemua orang. Bangunlah, pergilah, dan berserulah (Yunl:2; 3:2) ketiga kata ini sepertinya suatu perintah atau suruhan dibandingkan “Aku mengutus engkau” kalimat ini berbentuk penegasan (Kel 3:10).
Nabi Yunus tidak meresponi panggilan Tuhan yang pertama dan ia merasa kota Ninewe tidak perlu dipulihkan, sebab orang-orang Ninewe bukan umat pilhan Allah dan juga oleh karena bangsa Ninewe adalah bangsa yang kafir, penyembah berhala atau bangsa yang jahat di mata Tuhan, sehingga nabi Yunus berkeinginnan bahwa biarkan saja bangsa kafir itu dibinasakan atau ditunggangbalikkan.
Permintaan mendesak disini bisa dikatakan bahwa orang-orang Ninewe itu kejahatannya sudah sangat memuncak dimata Tuhan sehingga Tuhan mengutus nabinya untuk pergi menyampaikan berita Tuhan. Perilaku penduduk Ninewe sangat jahat sampai ke muka Tuhan. Berarti penduduk Ninewe menambah dosa-dosa, seakan-akan dosa-dosanya membukit sampai masuk ke depan tahta Allah. Maka sudah ada alasan yang cukup jelas untuk menghukum penduduk Ninewe tanpa diberitahukan sebelumnya. Oleh karena rahmat dari Tuhan, maka Allah memberikan kesempatan bagi Ninewe untuk bertobat melalui peringatan yang cukup tajam.
Setiap orang yang mendapat kesempatan yang sama dalam panggilan Tuhan, tetapi reaksi dan tanggapannya belum tentu sama. Oleh sebab itu panggilan sebagai pelayan Allah dapat dilihat dari dua unsur panggilan yaitu: Aktifitas Allah yang memanggil dan ketidaksediaan iman bagi seseorang untuk meresponi atau menjawab panggilan Tuhan. Setiap orang yang merasa terpanggil harus merasa benar-benar siap menerima panggilan Tuhan dan meresponi bukan dengan kehendak hatinya akan tetapi dengan kehendak Allah. Nabi Yunus dalam panggilannya ia tidak menaatinya. Namun dengan tindakannya sendiri pergi ketempat yang sebenarnya tidak diperintahkan oleh Tuhan atau pergi kearah yang berlawanan. Sangat jelas bahwa nabi Yunus tidak mau pergi ketempat yang Tuhan perintahkan, namun Yunus sudah mngetahui kejahatan yang dilakukan oleh penduduk Ninewe yang didalamnya, banyak jiwa. Panggilan Tuhan kepada rasul Paulus ia menyangkal dirinya dan meniggalkan kehidupan yang lama dan mengikut Tuhan. Saat ia mengalami pertobatan Paulus lebih mengutamakan akan panggilannya jika dibandingkan dengan kepentingan pribadinya. Ini merupakan suatu sikap utama bagi pribadinya saat mengambil suatu keputusan didalam melayani Tuhan.
Dari pernyataan diatas bahwa rasul Paulus memberanikan diri dalam meyampaikan Injil kepada saudara-saudari yang masih hidup dalam kegelapan. Paulus ditetapkan oleh Tuhan dan mempunyai sikap yang benar-benar bertanggungjawab atas panggialn Tuhan. Paulus mempunyai suatu keyakinan bahwa dalam menyampaikan Injil bukan karena mengandalkan kebolehannya atau kehebatannya, namun didalam mengabarkan Injil benar-benar paulus mengandalkan Tuhan dan paulus selalu dipimpin oleh kuasa Tuhan. Panggialn itu bukan hanya sekedar memanggil atau menyebut orag kudus tetapi panggilan yang diketahui di sini yaitu panggilan untuk membawa orang-orang percaya menjadi kudus dihadapan Tuhan yang maha suci.
Sebagai hamba Tuhan yang terpanggil hendaklah hidup senantiasa kudus di hadapanNya dan selalu mengandalkannya. Nabi Yunus dipanggil untuk pergi menyampaikan berita kepada penduduk di kota Ninewe yang masih hidup dalam kejahatan dan dengan kuasa Tuhan Ninewe dipimpin melalui nabiNya untuk hidup didalam Tuhan. Jika seseorang yang dipanggil oleh Tuhan hendaklah juga bersikap sadar bahwa dipanggil untuk bertanggungjawab sebagai pemberita Injil/kabar baik. Jadi bukan saja hanya mendengar panggilan itu, kemudian mendiamkan diri, tetapi menerima panggialn ilahi itu dan mau bertanggungjawab dan akan dipimpin kepada kebenaran Tuhan. Hendaknya seorang pelayan sungguh-sungguh menyerahkan diri pada Tuhan dan rela memberi diri untuk melayani didalam pekerjaan Tuhan. Hal ini merupakan suatu sikap yang hendaknya diambil dan merupakan tujuan utama bagi kemuliaan Tuhan. Selain itu harus setia dan lebih mementingkan pelayanan kepada Tuhan diatas segala-galanya.
Pemimpin kristen tidak boleh terpengaruh dengan pola kepemimpinan dunia. Sikap ini diekspresikan dengan menolak pola kepemimpinan tangan besi yang cendrung berkuasa dan ingin besar/terkenal sehingga mengabaikan tanggungjawab yang diabaikan kepadnya, yang dilakukan demi kepentinagn diri sendiri, dan bukan demi kepentingan orang yang dilayani. (Yakob Tomatala, 1997:58). Dalam hal ini, nabi Yunus tidak bermaksud menyombongkan dan meninggikan dirinya sebagai seorang nabi/ penyambung lidah Allah melainkan Yunus meninggikan panggilan yang berasal dari Allah itu. Yunus hanya diberi kuasa untuk menjadi nabi Allah. Nabi Yunus dipanggil oleh Allah untuk melayani orang-orang Ninewe, dimana orang-orang Ninewe hidup dalam kejahatan penyembahan berhala. Oleh sebab itu Allah memerintah nabinya untuk menyampaikan berita pertobatan kepada Ninewe. Dengan membawa berita pertobatan bukan untuk kepentingan dirinya melainkan demi kemuliaan nama Tuhan dan demi keselamatan penduduk Ninewe.
“Memberitakan Injil berarti 'memberitakan kabar baik', terutama-mengenai kemenangan militer yaitu yang terdapat dalam I Sam 31:9. Selain itu juga memberitakan Injil dipakai untuk menceritakan berita kedatangan kerajaan Allah ditengah-tengah manusia, bahwa kuasa Allah susah dinyatakan di muka bumi (Yes 40:9; 60:6; 61:1) jadi “menginjili” dipakai juga untuk menceritakan peristiwa yang luar biasa, bukan berarti dipakai oleh orang untk menganggab dirinya hebat, tetapi dalam Rom 1: 1 bahwa “kabar baik” yang diberitakan adalah berita yang luar biasa dari Allah. Adapun pelaksanaan panggilan terjadi dengan pemasyuran Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus kepada orang-orang Korintus (Mat 28: 19, 20).
Melalui pemberitaan Injil nama Allah diberitakan kepada dunia maka bagi siapa yang menerimanya dan percaya kepadanya maka akan di damaikan dengan Allah. Panggilan Allah seperti demikian telah terjadi dalam perjanjian lama dimana panggilan terbatas yaitu kepada beberapa orang saja misalnya Abraham, Isak, dan Yakub atau hanya pada Bangsa Israel. Menurut Rasul Paulus bahwa bagi bangsa lain biarlah Allah yang mengikuti jalannya masing-masing. Jadi hanya Yakublah dan Israellah yang firmannya, ketetapannya-ketetapan dan hukumannya disampaikan,sedangkan Allah tidak berbuat demikian maz. 147; 19-20.
Tindakan Allah terhadap niniwe Allah mengutus nabinya ketempat yang belum pernah mendengar kabar tentang Allah supaya dengan berita pertobatan yang disampaikan dapat berbalik dari perbuatan jahat dan datang pada Allah sebagai sumber keslamatan, dan melalui kemulian Tuhan boleh bangsa-bangsa lain ikut menikmati kemulian Tuhan sebingga firman Tuhan Allah dimasyurkan diseluruh muka bumi.
Dalam panggilan Tuhan Allah menarik orang-orang yang hidup dalam kegelapan agar mereka boleh pindah kepada terang Allah yang ajaib. Melalui pemberiiaan Injil orang-orang dapat menrima Tuhan sebagai Allah penyelamat sebagaimana yang dijelaskan oleh Harun Hadwijono bahwa, “hal itu disebabkan oleh Alkitab, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16) demikian juga menurut alkitab, firman Allah adalah hidup kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun (Ibr. 4:12) yang tidak akan kembali kepada allah dengan sia-sia, tetapi yang akan melaksanakan apa yang dikehendaki Allah (Yes 55:11).
Melalui nabi Yunus Allah membawa orang-orang Ninewe keluar dari dosa kecemaran supaya dipersatukan dengan Kristus. Ninewe diterima oleh Allah dalam Kristus, karena Ninewe juga menjadi milik Kristus dan karena Allah memandang semua bangsa sebagai orang-orang yang diselmatakan dan dikuduskan karena penebusanNya.
Belajar dari Yunus
12:12 PM
Tags:
Belajar dari Yunus
0 comments: