Guru dan dosen adalah pendidik profesional. Guru melaksanakan tugas mendidik dan mengajar secara profesional di satuan pendidikan seperti Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Swasta, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan swasta.
Salah satu variabel yang meleket dalam diri guru dan dosen dalam melaksanakan tugas adalah memiliki sepatu yang diimpikan. Ada banyak merek sepatu dengan kualitas yang berbeda pula. Jadi, sepatu yang diimpikan guru dan dosen itu bermacam-macam, bergantung penghasilan guru dan dosen. Pendidik yang memiliki penghasilan yang relatif besar tentu merindukan sepatu yang mahal dan bermerek dunia. Pendidik demikian akan bersemangat dalam mengajar bila memiliki dan menggunakan sepatu impiannnya. Sebaliknya akan kurang bersemangat apabila mimpi tentang sepatu yang dirindukan tidak terwujud. Dengan demikian, sang guru dan dosen selalu berjuang untuk mendapatkan sepatu yang didambakan.
Sementara guru dan dosen yang lain mempunyai impian memiliki sepatu kesukaan yang disesuaikan dengan kondisi keuangan atau bekerja tambahan seperti bekerja secara online untuk mendapatkan penghasilan tambahan dalam mewujudkan kerinduannya memiliki sepatu impian. Sepatu impian tersebut dapat berupa sepatu kulit maupun yang bukan kulit tetapi memiliki kualitas sehingga dapat dipakai dalam beberapa jangka waktu. Misalnya dipakai dalam jangka waktu 5 Tahun atau lebih. Seorang teman saya sangat terkenal dengan merawat sepatu sehingga setiap sepatu yang dibeli pasti bertahan lama.
Sekarang sepatu-sepatu produk lokal mulai berjuang untuk memenuhi standar kualitas dunia. Kualitas demikian akan membuat sepatu tembus di pasar dunia. Artinya dijual di negara lain. Ada sepatu-sepatu produk anak Indonesia. Salah satu yang saya sukai dan pakai secara bertahun-tahun. Sepatu tersebut dibuat oleh mahasiswa. Sekarang sepatu tersebut masuk kategori sepatu dengan kualitas ekspor. Kita dapat menemukan sepatu itu di beberapa toko terkenal bahka di mall-mall terkenalpun sepatu ini dipajang disana. Dipajang untuk dijual. Harganya di atas 1 juta. Dulu saya beli dengan harga Rp 500.000,00Lima Ratus Ribu Rupiah.
Berdasarkan pembahasan di atas, sepatu yang kita pakai dapat mempengaruhi semangat mengajar tetapi juga mungkin tidak berpengaruh terhadap semangat mengajar. Hal ini bergantung pada pribadi kita masing-masing. Walaupun begitu, pasti ada unsur penambah semangat jika sepatu kita adalah sepatu yang diimpikan.
Sepatu yang didambakan guru Pendidikan Kristen seperti sepatu untuk mengajar, sepatu untuk ibadah, sepatu untuk rekreasi, sepatu untuk berolah raga, sepatu santai. Selain itu kebanyakan guru menghendaki sepatu kulit dan berkualitas. Ada sepatu sandal yang anti basah, namun tidak ada sepatu anti lapar. Artinya tidak ada hubungan sepatu dengan kebutuhan lapar. Tetapi juga ada hubungannya. Tinggal bagaimana orang berpikir.
Apalagi sepatu yang kita rindukan ada potongan harga. Saya kadang dapat potongan harga yang relatif besar dari 50 sampai 80 persen potongan harga. Sepatu yang saya cari adalah sepatu kulit, berkualitas dan harganya terjangkau. Ada produk Indonesia dan juga produk luar negeri. Kita bisa memilih belaja secara langsung atau melalui online. Apalagi beli sepatu yang satu ini, ada chic dibelakangnya.
Sepatu impian adalah sepatu yang dirindukan untuk dimilikinya pada suatu saat. Keinduan ini sering tersimpan lama baru diwujudkan. Ada pula yang relatif cepat diwujudkan. Artinya ada yang cepat mendapat sepatu impian dan menggunakannya, ada yang lain melalui doa bertahun-tahun, kemudian mendpat jawaban membeli sepatu yang diimpikan. Yang jelas setiap guru dan dosen punya sepatu yang disukai untuk aktivitas mengajar.
Salam
Yonas Muanley
0 comments: